Back

Emas Antam Berada Tepat di Atas Rp1.900.000 Menantikan Hasil Perundingan Perdagangan AS-Tiongkok

  • Penurunan harga Emas Antam tetap dibatasi oleh 1.900.000.
  • Perkembangan perundingan perdagangan AS-Tiongkok hari ini bisa menjadi penentu harga Emas Antam besok.
  • Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan diamati untuk menjadi pendorong pergerakan XAU/USD dan Emas Antam.

Emas Antam dengan berat 1 gram memulai pekan ini dengan dijual di Rp1.904.000 yang turun Rp25.000 dibandingkan dengan Rp1.929.000 pada hari Jumat pekan lalu. Sementara harga Emas 10 gram dan 100 gram Antam masing-masing dijual di harga Rp18.535.000 dan Rp184.612.000. Harga-harga di atas belum termasuk pajak PPh 0,25%. Emas Antam turun meskipun pasar di Indonesia tutup karena cuti bersama hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, mengindikasikan bahwa Emas ini mengikuti pergerakan harga Emas dunia (XAU/USD).

Emas Antam Merespon Penurunan XAU/USD Jumat Lalu

Emas Antam menunjukkan penurunan hari ini setelah XAU/USD turun 1,28% pada Jumat lalu. Saat ini, XAU/USD berada di area $3.323 per ons troy yang naik 0,31% pada basis harian, bangkit dari terendah hari $3.293.

Harga Emas Antam untuk besok akan dipengaruhi oleh perkembangan dari perundingan perdagangan para negosiator dari AS dan Tiongkok yang dilangsungkan di London pada hari ini. Perundingan ini terjadi menyusul percakapan telepon antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada pekan lalu.

Data Penting yang Bisa Mempengaruhi Emas Antam

Penurunan harga Emas Antam hari ini terjadi setelah XAU/USD berkinerja buruk pada hari Jumat lalu di tengah data Nonfarm Payrolls AS bulan Mei yang mencatatkan kenaikan 139.000 yang lebih tinggi dibandingkan prakiraan 130.000 dan bulan sebelumnya 147.000 (direvisi dari 177.000). Selain itu, tingkat pengangguran tetap di 4,2% seperti prakiraan dan Tingkat Partisipasi Lapangan Kerja turun ke 62,4% dari 62,6%. Sementara Pendapatan Per Jam Rata-Rata tidak berubah di 3,9% melebihi prakiraan 3,7%. Hasil beragam dalam data tenaga kerja ini mendorong Dolar AS dengan mengorbankan Emas. XAU/USD ditutup di $3.909 per ons troy, yang turun 1,28% pada hari perdagangan terakhir pekan lalu.

Data penting yang perlu diperhatian untuk arah Emas ke depan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat yang akan dirilis pada Rabu pekan ini. Namun di dalam negeri, ada laporan cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 03:00 GMT (10:00 WIB).

Namun demikian, penggerak utama untuk Emas Antam dan XAU/USD adalah perkembangan dari perundingan perdagangan yang disebutkan di atas. Perkembangan positif apa pun dalam perundingan tersebut bisa terus menekan Emas dalam waktu dekat, dengan Rp1.900.000 bisa terancam dalam skenario tersebut.

PERANG DAGANG AS-TIONGKOK FAQs

Secara umum, perang dagang adalah konflik ekonomi antara dua negara atau lebih akibat proteksionisme yang ekstrem di satu sisi. Ini mengimplikasikan penciptaan hambatan perdagangan, seperti tarif, yang mengakibatkan hambatan balasan, meningkatnya biaya impor, dan dengan demikian biaya hidup.

Konflik ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dimulai pada awal 2018, ketika Presiden Donald Trump menetapkan hambatan perdagangan terhadap Tiongkok, mengklaim praktik komersial yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual dari raksasa Asia tersebut. Tiongkok mengambil tindakan balasan, memberlakukan tarif pada berbagai barang AS, seperti mobil dan kedelai. Ketegangan meningkat hingga kedua negara menandatangani kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok Fase Satu pada Januari 2020. Perjanjian tersebut mengharuskan reformasi struktural dan perubahan lain pada rezim ekonomi dan perdagangan Tiongkok serta berpura-pura mengembalikan stabilitas dan kepercayaan antara kedua negara. Pandemi Coronavirus mengalihkan fokus dari konflik tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa Presiden Joe Biden, yang menjabat setelah Trump, mempertahankan tarif yang ada dan bahkan menambahkan beberapa pungutan lainnya.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih sebagai Presiden AS ke-47 telah memicu gelombang ketegangan baru antara kedua negara. Selama kampanye pemilu 2024, Trump berjanji untuk memberlakukan tarif 60% terhadap Tiongkok begitu ia kembali menjabat, yang ia lakukan pada tanggal 20 Januari 2025. Perang dagang AS-Tiongkok dimaksudkan untuk dilanjutkan dari titik terakhir, dengan kebijakan balas-membalas yang mempengaruhi lanskap ekonomi global di tengah gangguan dalam rantai pasokan global, yang mengakibatkan pengurangan belanja, terutama investasi, dan secara langsung berdampak pada inflasi Indeks Harga Konsumen.

EUR/USD Naik Seiring Dampak dari Nonfarm Payrolls AS Memudar

EUR/USD telah membuka minggu ini dengan catatan positif yang moderat pada hari Senin, setelah penurunan signifikan pada hari Jumat
了解更多 Previous

GBP/JPY Mengoreksi dari 196,00 seiring PDB Kuartal 1 Jepang yang Direvisi Naik Mendukung Yen

Pasangan mata uang GBP/JPY retrace ke dekat 195,65 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Senin dari tertinggi intraday 196,00. Pasangan ini menghadapi sedikit tekanan jual karena Yen Jepang (JPY) menguat setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama yang direvisi menunjukkan bahwa perekonomian tetap datar
了解更多 Next