Back
10 Dec 2013
Aliran Investor Jepang Tambah Tekanan Yen - RBS
FXstreet.web,id - Aliran investor Jepang - dari penjual berat aset asing di H1 sampai pembeli moderat di H2 - menunjukkan bahwa mereka akan menjadi faktor yang memberikan dukungan untuk USD/JPY selama periode ke depan, catat Greg Gibbs, Ahli Strategi FX di RBS.
Kutipan Penting
"Beberapa laporan berita berkomentar mengenai kenaikan dalam pembelian obligasi asing oleh investor Jepang yang mencari imbal hasil riil yang lebih tinggi dirasakan di luar negeri dan melindungi mereka terhadap penurunan potensial dalam JPY."
"MarketWatch mengutip seorang manajer besar sebuah perusahaan manajemen aset Jepang mengatakan,"Harapan bahwa yen akan melemah adalah pengendari besar untuk pembelian obligasi," (Marketwatch.com). Mereka melaporkan perusahaan tersebut telah meningkatkan alokasi obligasi USD dari 30,1% menjadi 31,4% (setara dengan $ 4,2 miliar), obligasi EUR dari 23,9% menjadi 27,8% dan obligasi GBP dari 2,8% menjadi 7,1% sejak akhir September Dan menunjukkan mereka telah menargetkan obligasi jangka pendek untuk menghindari penurunan dari meningkatnya imbal hasil."
"Sebuah artikel Bloomberg melaporkan bahwa kepemilikan Jepang dalam utang pemerintah AS naik $ 98,2 miliar di Q3, kenaikan terbesar kedua sejak Treasury AS mulai merilis data pada tahun 2000. (Bloomberg.com). Artikel tersebut juga menunjukkan bahwa investor Jepang tertarik dengan hasil jangka panjang yang lebih tinggi di AS, melihat risiko inflasi kecil di Amerika Serikat."
Ini mungkin contoh di mana yields Jepang yang relatif rendah membantu terus turunnya yield AS. Artikel Bloomberg mengutip seorang manajer pendapatan tetap di sebuah perusahaan Life Insurance Jepang mengatakan, "Yield nyata negatif di Jepang, sehingga obligasi asing menarik."
** Ruang Berita FXstreet.web.id, FXstreet.com **
Kutipan Penting
"Beberapa laporan berita berkomentar mengenai kenaikan dalam pembelian obligasi asing oleh investor Jepang yang mencari imbal hasil riil yang lebih tinggi dirasakan di luar negeri dan melindungi mereka terhadap penurunan potensial dalam JPY."
"MarketWatch mengutip seorang manajer besar sebuah perusahaan manajemen aset Jepang mengatakan,"Harapan bahwa yen akan melemah adalah pengendari besar untuk pembelian obligasi," (Marketwatch.com). Mereka melaporkan perusahaan tersebut telah meningkatkan alokasi obligasi USD dari 30,1% menjadi 31,4% (setara dengan $ 4,2 miliar), obligasi EUR dari 23,9% menjadi 27,8% dan obligasi GBP dari 2,8% menjadi 7,1% sejak akhir September Dan menunjukkan mereka telah menargetkan obligasi jangka pendek untuk menghindari penurunan dari meningkatnya imbal hasil."
"Sebuah artikel Bloomberg melaporkan bahwa kepemilikan Jepang dalam utang pemerintah AS naik $ 98,2 miliar di Q3, kenaikan terbesar kedua sejak Treasury AS mulai merilis data pada tahun 2000. (Bloomberg.com). Artikel tersebut juga menunjukkan bahwa investor Jepang tertarik dengan hasil jangka panjang yang lebih tinggi di AS, melihat risiko inflasi kecil di Amerika Serikat."
Ini mungkin contoh di mana yields Jepang yang relatif rendah membantu terus turunnya yield AS. Artikel Bloomberg mengutip seorang manajer pendapatan tetap di sebuah perusahaan Life Insurance Jepang mengatakan, "Yield nyata negatif di Jepang, sehingga obligasi asing menarik."
** Ruang Berita FXstreet.web.id, FXstreet.com **